BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar
Belakang
Ilmu alamiah atau sering disebut
ilmu pengetahuan alam (natural science),
merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta,
termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu alamiah
dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial
saja. Pada pembahasan kali ini kami
akan membahas ilmu alamiah dasar secara lebih spesisfik lagi, yaitu pembahasan
mengenai ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi
karena ia memiliki akal dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin
hidup lebih baik, lebih aman, mudah, nyaman dan sebagainya. Perkembangan
teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan
oleh perangkat-perangkat mesin, seperti computer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya. Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian
mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan
peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan dari
kemajuan IPTEK. Namun hal ini seolah diabaikan oleh manusia, faktanya tidak
dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan cabang ilmu
yang harus dikuasai dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tidak
mungkin terjadi secara instant melainkan memerlukan usaha yang konsisten dan
terus menerus. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang makin pesat
telah membawa perubahan di segala sektor kehidupan manusia. Karenanya
penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan suatu keharusan bagi bangsa
Indonesia dalam mewujudkan manusia yang berkualitas. Hal tersebut menyadarkan
kita bahwa belajar tidak hanya cukup di sekolah, tetapi dapat dilakukan dari
pendidikan di luar sekolah. Hal tersebut dapat ditempuh dalam keberhasilan
untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada pelajar dan masyarakat
umum adalah dengan cara yang mudah dipahami dan menyenangkan melalui media
pendidikan, sehingga dapat menumbuhkan minat masyarakat khususnya pelajar
sebagai generasi muda penerus.
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Keberlanjutan
Pembangunan
Perkembangan Teknologi mengakibatkan perubahan signifikan
terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi
meliputi perkembangan infrastruktur teknologi, khususnya dalam bidang
teknologi informasi, seperti adanya hardware, software, teknologi
penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174).
Perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga
bidang-bidang lain, seperti kesehatan,pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain.
Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era
industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu
sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja manusia di dalam
pabrik mulai diganti dengan mesin. Namun seiring dengan bergulirnya
waktu, saat ini kita berada pada zaman Teknologi dan Informasi. Sebagai contoh,
kini telah di temukan alat elektronik anti bakteri pda mesin cuci, lemari es
dan pendingin ruangan yaitu dengan menggunakan teknologi nano. Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bias kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang
dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi
mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah
atau mengurangi akibat negative kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara
harus membuat peraturan peraturan atau melalui suatu konvensi internasional
yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi
2.2 Mutu Lingkungan Hidup
Pengertian
tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman
untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan
pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan, namun dalam
perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu
lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran,
erosi, dan banjir. Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai
keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi
kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Berbagai keperluan hidup terpenuhi
dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan
rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya. Indonesia
adalah sebuah negara tropis yang kaya akan sumber daya alam melimpah ruahnya
sumber daya alam Indonesia sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan
yang terjadi di tanah air tercinta ini pun awalnya adalah perebutan akan
potensi sumber daya alam ini.
Secara alami, kehidupan ini memang merupakan
hubungan yang terjadi timbal balik antara sumber daya manusia dan sumber daya
alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun tidak). Hubungan timbal balik
tersebut pada akhirnya adalah penentu laju pembangunan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dan menentukan perkembangan pembangunan adalah lingkungan sosial
(jumlah, kepadatan, persebaran, dan kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan
sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi, dan sebagainya. Sekian lama
terkenalnya Indonesia sebagai negara subur makmur dengan kondisi alam yang
sangat mendukung ditambah pula dengan potensi sumber daya mineral yang juga
ternyata sangat melimpah ruah, ternyata Indonesia sampai saat ini hanya bisa
menjadi negara berkembang, bukan negara maju. Banyak faktor yang kemudian
menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju. Salah satunya adalah
pengelolaan negara yang tidak profesional termasuk dalam hal pengelolaan
potensi alam. Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial
ekonomi, dan budaya yaitu :
1. Lingkungan
biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang
berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan
makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik
terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari.
Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar
komponen berlangsung seimbang.
2. Lingkungan
sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi
dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan
dan kebutuhan lainnya.
3. Lingkungan
budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang
dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya
dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non
materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan
sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan
tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya
dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
Resiko yang di alami :
Pasal
28H Undang-Undang Dasar Tahun 1945 mengamanatkan bahwa lingkungan hidup yang
baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Artinya bahwa
menjaga lingkungan hidup agar tetap baik dan sehat adalah sebuah kewajiban
karena merupakan bagian dari hak asasi setiap warga negara Indonesia.
2.3 Kesadaran Lingkungan
Tujuan peningkatan kesadaran lingkungan ialah,
memasyarakatkan lingkungan hidup, jadi bukan sekedar menanamkan pengertian
masyarakat kepada permasalahannya saja. Membangkitkan partisipasi untuk ikut
memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Yang diperlukan
adala masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan hidup, di samping menjaga
lingkungan sendiri secara langsung.
Peningkatan kesadaran sebagaimana juga semua usaha yang
menyangkut lingkungan hidup harus berpacu dengan waktu sebab peruskan –
perusakan masih terus berlajut dan menigkat. Daya terbatas dan sarana yang
khusus ini tidak ada, usaha dilakukan melalui sarana informasi yang telah ada
dan terutama diarahkan kepada lembaga – lembaga dan kelompok – kelompok
masyarakat yang strategis.
Usaha peningkatan kesadaran ini baru dimulai dan masih
menghadapi berbagai kendala, umpamanya untuk mencapai petani miskin yang sering
merusak lingkungan karena keadaan ekonominya. Identifikasi sasaran dan saluran
yanglebih tepat di kalangan masyarakat, diharapkan bahwa usaha selanjutnya akan
mampu menimbulkan proses penjalaran informasi yang cepat.
2.4 Hubungan Lingkungan dengan Pembangunan
Karena penigkatan usaha pembangunan maka akan terjadi pula
peningkatan penggunaan sumberdaya untuk menyokong pembangunan dan timbulnya
permasalahan – permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Dalam pembangunan,
sumberdaya alam merupakan komponen yang penting dimana sumbersaya ala mini
memberikan kebutuhan azasi bagi kehidupan. Dalam pembangunan sumber alam tadi,
hendaknya keseimbangan ekosistem tetap terpelihara. Seringkali karena
menigkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbanganini bisa
terganggu, yang kadang – kadang bisa membahayakan kehidupan umat manusia.
Proses pembangunan mempunyai akibat – akibat yang lebih luas terhadaplingkungan
hidup manusia, baik akibat langsun maupun akibat sampiingan seperti pengurangan
sumber kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis,
pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial – budaya.
2.5. Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dalam Kehidupan Masyarakat
Abad ke-21,
saat di mana kita hidup sekarang, merupakan masa di mana Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Yang paling jelas adalah
perkembangan alat komunikasi. Yang mulanya dulu hanya ada surat dan telepon
kabel, kini telah berkembang menjadi handphone, laptop, tablet PC, i-pad
dan lain sebagainya. Hal ini tentunya membawa dampak yang besar bagi kehidupan
manusia. Begitu banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan
cepat dari pada sebelumnya. Dalam hal ini tujuan perkembangan teknologi, yaitu
membuat kehidupan manusia dapat berjalan dengan lebih mudah bisa dikatakan
telah tercapai. Namun, sejalan dengan hukum alam, setiap hal apa lagi suatu
perubahan pasti akan membawa efek samping tertentu bagi setiap pihak yang
terlibat dalam siklus tersebut. Banyak hal yang berubah terkait dengan
perkembangan IPTEK ini, terutama pola hidup masyarakat.
Perubahan alat komunikasi terutama yang memberi dampak
paling besar. Masyarakat yang pada awalnya hanya menggunakan surat mulai
menggunakan handphone, e-mail, skype dan lain sebagainya untuk
berkomunikasi. Hal paling sederhana dan paling lekat dengan kehidupan kita saat
ini adalah Handphone. Handphone sebagai alat yang umum dipakai
saat ini bisa dikatakan bukan lagi barang mewah. Hal ini disebabkan karena
setiap kalangan masyarakat sudah dapat memiliki benda mungil penuh manfaat ini.
Mulai dari pekerja kantoran hingga supir angkot memilikinya. Jika diingat
kembali pada masa awal tahun 2000, sangat sulit bagi seseorang untuk memiliki
benda ini. bisa dikatakan Handphone saat itu termasuk pada
kalangan benda mewah. Hanya orang-orang kaya dan yang benar-benar memiliki
kepentingan yang memilikinya, apalagi laptop dan PC. Namun hanya dalam waktu 11
tahun hal ini berubah pesat. Perkembangan zama ternyata juga menuntut
perkembangan kebutuhan. Ha ini aka terlihat jelas di kalangan mahasiswa. Saat
ini mahasiswa yang tidak memiliki handphone, laptop atau PC akan sangat
kasulitan karena begitu banyak pekerjaan yang bergantung pada alat-alat ini.
Hal di atas ternyata tidaklah sesempit itu. Begitu banyak
hal lain yang ikut terpengaruh akan perkembangan alat-alat ini. Perubahan pola
komunikasi ini kemudian akan mengubah standar ekonomi masyarakat. Masyarakat,
terutama orang tua, dituntut untuk memiliki penghasilan lebih demi mengikuti
perkembangan ini. Kenyataan bahwa perbedaan antara barang mewah dan barang
biasa menjadi semakin kabur, membuat tuntutan ini terkadang terasa semakin
berat. Standar dari kemewahan terus berubah dan semakin menuntut perkembangan
ekonomi masyarakat di tengah semakin sulitnya persaingan ekonomi di antara
masyaraka. Bagi yang tidak mampu mengimbangi akan semakin tersisih dan lama
kelamaan akan tersingkir bila ia tetap tidak bisa beradaptasi dan survive.
Hal ini tentunya akan semakin sulit bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan (skill)
atau koneksi yang dapat membantu untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Segi positif perkembangan ini memang membuat masyarakat
semakin mudah dalam mengakses informasi. Setiap orang dapat mengakses informasi
apapun yang mereka butuhkan dari seluruh dunia. Namun penyebaran informasi ini
terkadang tidak terkendali. Begitu banyak informasi yang memerlukan
pertumbangan lebih lanjut untuk disebarkan secara bebas tanpa pengawasan. Hal
ini sering kali menghasilkan efek samping negatif pada anak-anak di bawah umur
yang dengan bebasnya menyaksikan dan mempelajari hal-hal tidak atau belum layak
untuk mereka konsumsi dari berita yang publikasinya dilakukan tanpa melalui
proses sensor yang benar.
Meskipun teknologi itu diciptakan untuk kepentingan bersama
dan untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas, akan tetapi tetap saja ada
efek samping negatif seperti yang telah dipaparkan di atas. Semua itu kembali
kepada individu yang menjalani, bagaimana ia memanfaatkan dan akan digunakan
untuk apa teknologi tersebut.
2.6 Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
oleh Proses Pembangunan
Sebagaimana diarahkan dalam GBHN tahun 1988, pembangunan
industri merupakan bagian darai pembangunan ekonomi jangka panjang untuk
mencapai struktur ekonomi yang semakin seimbang dan sektor industri yang semakin
majudan di dukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Selanjutnya di gariskan
pula bahwa proses industrialisasi harus mampu mendorong berkembangnya industri
sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja baru,
sumber peningkatan ekspor dan penghematan devisa, penunjang pembangunan daerah,
penunjang pembangunan sektor-sektor lainnya sekaligus sebagai wahana
pengembangan dan penguasaan teknologi.
Industrialisasi merupakan pilihan bagi bangsa Indonesia
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, hal tersebut antara lain disebabkan
oleh terbatasnya lahan pertanian. Industrialisasi merupakan jawaban
terhindarnya tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Mendapat perhatian
ialah bahwa industri merupakan salah satu sector pembangunan yang sangat
potensial untuk merusak dan mencemari lingkungan, apabila hal ini tidak
mendapat perhatian yang serius maka ada kesan bahwa antara industri dan
lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin maju industri akan
semakin merusak lingkungan hidup tersebut.
Kegiatan pembangunan industri menimbulkan dampak-dampak negative diantaranya :
1.
pandangan
yang kurang menyenagkan pada wilayah industry
2.
penurunan
nilai tanah di sekitar industri bagi pemukiman
3.
timbul
kebisingan oleh pengoprasian peralatan
4.
bahan-bahan
buangan yang dikeluarkan industri dapat mengganggu atau mengotori udara, air
dan tanah
5.
perpindahan
penduduk yang dapat menimbulkan dampak sosisal
6.
hasil
produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat
7.
timbulnya
kecemburuan social
Dampak tersebut sudah akan terjadi sejak perencanaan atau
eksplorasi suatu industri, dan dapat terus berlanjut pada tahapan konstruksi
maupun oprasinya. Pembangunan industri terutama pada awal perencanaan harus
sudah memperhatikan faktor lingkungan. Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk
kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup
Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang
akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya
lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi
Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY
dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah
bentuk muka bumi.
b. Kerusakan Lingkungan Hidup
karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan
hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah
dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti
sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak
diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya.
Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap
kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk
kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
1) Terjadinya pencemaran (pencemaran
udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan
industri.
2) Terjadinya banjir, sebagai dampak
buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah
aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
3) Terjadinya tanah longsor, sebagai
dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak
langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a) Penebangan hutan secara liar
(penggundulan hutan).
b) Perburuan liar.
c) Merusak hutan bakau.
d) Penimbunan rawa-rawa untuk
pemukiman.
e) Pembuangan sampah di sembarang
tempat.
f) Bangunan liar di daerah aliran
sungai (DAS).
g) Pemanfaatan sumber daya alam
secara berlebihan di luar batas.
BAB III
KASUS DAN ANALISIS PEMBAHASAN
3.1 Kasus
Ilmu Teknologi
Selama beberapa
tahun terakhir ini perkembangan teknologi informasi (TI) semakin maju sejalan
dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Pengenalan terhadap perangkat
teknologi pun seharusnya sudah dilakukan sejak dini agar tidak “gaptek” atau
gagap teknologi di era globalisasi yang semakin berkembang apalagi di
Indonesia. “Anak-anak Indonesia seharusnya sudah dikenalkan pada teknologi itu
sejak pre-school. Sekitar usia empat
tahun.” ujar Tika Bisono, dalam acara memanfaatkan perangkat teknologi untuk
Pengembangan Kreativitas Anak, di Kidzania, Jakarta, Selasa (19/2).
Menurut Tika Bisono,
penggunaan teknologi informasi yang semakin canggih pada anak-anak, seharusnya
mendapat pendampingan dari orang tua. “Orangtua dapat mengarahkan anak-anak
dalam penggunaan perangkat-perangkat teknologi tersebut, sehingga penggunaannya
tidak melewati batas-batasnya. Menurut hasil penelitian lembaga riset pasar
ritel dan konsumen global, NPD Group yang berkedudukan di New York, Amerika
Serikat, pada pertengahan 2007, anak-anak usia empat sampai lima tahun yang
berada di Amerika Serikat, paling sering menggunakan perangkat teknologi
komputer. Walaupun penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat namun hasilnya
bisa menjadi sebuah rujukan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia,
seiring dengan meningkatnya fenomena anak-anak yang akrab dengan dunia TI. Tika
mengungkapkan saat ini anak-anak kelas menengah keatas di Indonesia memiliki
kemampuan yang tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), karena
memiliki akses yang memadai. “Ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah.
Bagaimana anak-anak menengah ke bawah pun bisa memiliki akses untuk tahu
tentang kemajuan teknologi,” tambah Tika.
3.2 Kasus Pengetahuan Lingkungan
Rumah-rumah tradisional yang dibuat dari kayu dan dedaunan
yang ada di hutan. Tempat tinggal tradisional yang demikian ini, walaupun merupakan
tempat tinggal yang sederhana, telah cukup merupakan tempat berlindung, sesuai dengan
keadaan iklim yang ada disana, yaitu disekitar hutan tropis dimana temperatur berkisar
antara 240 C – 290
C sepanjang tahun tidak ada keran air yang terus mengalir ataupun WC ataupun
pembuang air kotor, tidak adalistrik ataupun telepon, dan pula tidak ada toko
ataupun pasar. Hutan tropis dan sungaimenyediakan semua yang dibutuhkan : ikan,
binatang buruan, buah-buah-an dan bahkanobat-obat-an.
Masyarakat di tempat ini telah hidup dengan cara demikian
ber-abad-abad,dan sangat mungkin akan pula demikian dalam abad-abad yang akan
datang, sepanjang cara hidup mereka yang
demikian ini tidak terganggu oleh : pengaruh peradaban modern, ekspansi penduduk,
perusakan hutan, penambangan dan eksplorasi minyak di tempat lain,
manusia dalam perkembangan kehidupannya, menebangi pohon untuk keperluan
pertanian dan bahan bangunan, bahkan membabat habis seluruh hutan. Tanpa akar tumbuhan,
lahan yang “dibersihkan” ini tidak akan mampu menahan air, serta akan membawa
tanah terbawa hanyut ke laut, membunuh ikan dan kerang yang ada di sekitar
3.3 Analisis Pembahasan
Dari studi kasus
diatas pembangunan ekonomi di Indonesia memang belum merata disetiap daerah.
Hal ini dapat dibuktikan dari masih minimnya sarana teknologi untuk siswa-siswa
yang masih tinggal di daerah terpencil.
Pengenalan teknologi yang seharusnya sudah diperkenalkan sejak dini oleh orang tua dapat memperkecil kemiskinan dari dampak perubahan teknologi yang berkembang secara tidak merata sehingga masih terdapat daerah-daerah di Indonesia ini yang belum tersentuh oleh teknologi secara langsung. Perkembangan teknologi secara merata dan menyeluruh akan membuat suatu daerah itu menjadi maju dan memiliki sumber daya yang berkualitas.
Pengenalan teknologi yang seharusnya sudah diperkenalkan sejak dini oleh orang tua dapat memperkecil kemiskinan dari dampak perubahan teknologi yang berkembang secara tidak merata sehingga masih terdapat daerah-daerah di Indonesia ini yang belum tersentuh oleh teknologi secara langsung. Perkembangan teknologi secara merata dan menyeluruh akan membuat suatu daerah itu menjadi maju dan memiliki sumber daya yang berkualitas.
Kaitan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Kemiskinan Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang
tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ilmu
pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui
“bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu bahan pengetahuan sedangkan
teknologi sebagai seni yang dibuat untuk memproduksi, berkaitan dalam suatu
sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan,
sementara teknologi mengandung ilmu – ilmu pengetahuan yang terkandung
dalamnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya
menghasilkan suatu kehidupan di dunia yang diantaranya membawa malapetaka yang
belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu
membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita
tidak dapat bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam
penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi,
terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama. Ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak
dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem
lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan. Pengetahuan lingkunag yang
manusia pelajari dari IPTEK seharusnya dimanfaatkan dan diterapkan ilmunya,
bagaiman cara mempertahankan populasi dan keaneka ragaman hayati jika masih
banyak lahan tandus yang gundul sehingga menyebabkan bencana alam yang
merugikan orang banyak. Mengingat pentingnya ilmu pengetahuan teknologi dan
lingkungan edukasi mengenai kedua hal tersebut seharusnya diterapkan didalam
masyarakat agar terciptanya alam yang indah dan lestari
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan,
teknologi dan kemiskinan adalah sesuatu yang bertentangan. Teknologi diciptakan
oleh manusia demi kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan arti menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka,
kelaparan, melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok
manusia. Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur
yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan
berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Bagi siapa saja
yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya
perkembangan teknologi di zaman ini. Bila di zaman yang modern ini masih ada
masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja
masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara
lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di zaman ini.
Sumber :
MAIN
MAP
ILMU
TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar