Senin, 29 November 2010

stratafikasi sosial

Mengapa stratafikasi sosial ada dalam masyarakat?
Sejauh mana stratafikasi berkembang dalam masyarakat?
Perlukah stratafikasi ada dalam masyarakat?
sebelum kita membahas pertanyaan-pertanyaan diatas selayaknya kita mengetahui apa itu stratafikasi sosial.
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat)
Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.
beberapa cara yang mendapatkan status pengelasan pada masyarakat:
  • Kekayaan
  • Ukuran kehormatan
  • Ukuran ilmu pengetahuan
stratafiasi dapat kita lihat dengan jelas pada masyarakat BALI. Mereka mempertahankan pengelompokkan status tersebut di karena mereka keterikatan dengan budaya yang kental dan didukun juga dengan culture agama mereka yang mengikat budaya adat istiadat.
Pada zaman ini kedudukan stratafikasi sudah banyak pudar dalam masyarakat dunia. ini terlihat dengan banyaknya negara-negara yang menganut sistem demokrasi dengan tidak membedakan kedudukan, status sosial, kekayaan, dan ras.
terbukti dengan majunya Obama seseorang campuran ras(amerika dan afrika) sebagai senator dan terpilih sebagai presiden sebuah negara adikuasa.
ini membuktikan bahwa kedudukan setiap individu tidak lagi di perhatikan sebagai sesuatu yang istimewa namun lebih utamakan apakah seseorang tersebut mampu atau tidak!
Di zaman modern seperti saat ini stratafikasi tidak lagi sekaku pada zaman dahulu. Stratafikasi zaman sekarang lebih ditunjukkan sebagia kedudukan  dalam kepemimpinan seseorang yang mampu di mengemban sebuat tugas, ini merupakan sifat stratafikasi yang terbuka.
Dari uraian diatas saya dapat menyimpulkan bahwa stratafikasi wajib ada tapi hanya sebatas sebagai kedudukan seseorang yang mampu menjadi pemimpin dalam masyarakat, tanpa harus terikat dalam arti siapa saja dapat mendapatkan kedudukan dalam masyarakat jikalau ia mampu atau pantas menduduki kedudukan tersebut.^.^



 

Kamis, 18 November 2010

mengapa masyarakat merapi tidak mengungsi ?

Gunung Merapi merupakan sebuah kawasan penduduk dengan cultur budaya JAWA yang sangat kental.
Banyak penduduk yang bertempat tingal di kawasan gunung merapi yang merupakan sebuah gunung yang masih aktif, mereka para penduduk yang bermukim di lereng gunung merapi mrupakan penduduk yang telah turun-temurun tinggal,menetap,bahkan bekerja di kawasan Gunung Merapi.
Mereka sebagai penduduk asli lereng gunung merapi sangat menggantungkan hidupnya pada lereng gunung merapi. Karen gunung merapi menyediakan apa yang di butukan masyarakat sekita gunung merapi, dari masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani,penambang (batu,pasir,sulfur),guidetour, bahkan sebagai guru kunci.
Dibidang pertanian lereng gunung merapi merupakan daeran kawasan pertanian yang subur karena tanah gunung merapi mengandung mineral-mineral yang di butukan tanaman
Dibidang prtambangan merapi merupakan  kawasan yang berlimpah pasir,batu kali, dan surfur .
Mengapa penduduknya tidak mengungsi dari lereng Merapi saat terjadi peristiwa meletusnya Gunung Merapi?
disebabkan oleh kebiasaan para penduduk yang percaya akan peringatan langsung dari juru kunci merapi yang di landasi kebudayaan kental. Dapat Dikatakan mereka lebih mempercayai JURU KUNCI MERAPI daripada Lembaga geologi pemerintah.
Kebudayaan mereka juga mendukung kepercayaan mereka, karena masih banyak para penganut kepercaaan Jawi.
Mereka enggang meninggalkan rumahnya yang disebabkan oleh nasib ternak-ternak mereka yang belum tahu nasibnya. Beberapa penduduk lain disebabkan harta, nasib tempat tinggal yang mereka tinggali dari turun -temurun bahkan beberapa penduduk yang berfikiran bahwa " saya lahir di sini dan akan mati disini".
Menurut hasil survey penduduk yang tidak menggungsi kebanyakan adalah para lansia-lansia yang lemah dan tidak kuat untuk berjalan jauh.
Di sini lah sikap pemerintah yang wajib memberikan kenyaman kepada masyarakatnya, karena inilah tujuan dari pemerintahan.